Kekuatan Tertinggi

Dikembangkan selama beberapa dekade, terutama oleh Don Clifton, Psikologi Kekuatan berfokus pada identifikasi dan pengembangan bakat alami individu. Inti gagasannya adalah bahwa orang mencapai kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dengan berfokus pada apa yang secara alami mereka kuasai (bakat mereka) alih-alih mencoba memperbaiki kelemahan. Bakat-bakat ini, ketika diasah dengan pengetahuan dan keterampilan, menjadi kekuatan. Penilaian CliftonStrengths mengidentifikasi 34 "tema kekuatan" yang berbeda yang dikelompokkan ke dalam empat domain yang lebih luas: Mengeksekusi, Memengaruhi, Membangun Hubungan, dan Berpikir Strategis. Individu menerima laporan yang menyoroti tema dominan mereka, menawarkan wawasan tentang cara berpikir, merasakan, dan berperilaku alami mereka.

Integrasi Psikologi Kekuatan PRiADI

Sidik Jari Psikologis PRiADI terhubung dengan konsep ini dengan mengklaim kemampuan untuk mengidentifikasi kecenderungan individu terhadap tema-tema kekuatan tertentu berdasarkan analisis sidik jari. Perbedaan utamanya adalah PRiADI berpendapat bahwa tema-tema ini mewakili karakteristik bawaan – potensi yang ada sejak lahir dan tercermin dalam pola dermatoglifik unik seseorang.

Berikut ini adalah sorotan bagaimana PRiADI secara khusus mengadopsi bahasa dan tema dari kerangka kerja kekuatan yang telah mapan ini:

  1. Adopsi Tema Kekuatan: PRiADI menggunakan nama untuk tema kekuatan yang dapat dikenali dari kosakata CliftonStrengths (misalnya, Achiever, Deliberative, Arranger, Maximizer, Discipline, Competition, Focus, Command, Relator, Harmony). Hal ini menunjukkan bahwa PRiADI memanfaatkan pemahaman konseptual yang terkait dengan sifat-sifat spesifik ini dalam ranah Psikologi Kekuatan.
  2. Inklusi Selektif: tidak semua 34 tema CliftonStrengths disertakan. Penemu PRiADI memilih tema berdasarkan "masalah kesesuaian dengan deskripsi PRiADI" dan "harmoni dalam bahasa tema dan akurasi dengan perangkat uji PRiADI." Hal ini menunjukkan bahwa PRiADI telah mengembangkan korelasi atau interpretasi spesifik yang menghubungkan pola sidik jari tertentu dengan tema kekuatan tertentu dari kerangka kerja yang lebih luas, sementara yang lain mungkin tidak memiliki korelasi sidik jari yang jelas atau andal dalam sistem mereka.
  3. Visualisasi Tingkat Kekuatan Bawaan: PRiADI memvisualisasikan tingkat setiap tema kekuatan yang disertakan menggunakan sistem titik:
    • Titik Biru: Menunjukkan kekuatan bawaan yang tinggi atau kecenderungan alami yang kuat terhadap tema spesifik tersebut (misalnya, Achiever, Shaper, Deliberative, Arranger, Maximizer, Discipline, Competition, Focus, Command, sesuai contoh Anda). Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut secara alami cenderung berpikir atau berperilaku dengan cara yang terkait dengan tema tersebut.
    • Titik Merah: Menunjukkan kekuatan bawaan terendah atau kecenderungan alami terlemah terhadap tema tersebut (misalnya, Relator, Harmony, sesuai contoh Anda). Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut mungkin merasa perilaku yang terkait dengan tema ini kurang alami atau nyaman.
    • Titik Abu-abu: Menunjukkan kekuatan bawaan sedang atau kecenderungan alami sedang, menunjukkan beberapa potensi tetapi bukan predisposisi dominan.
  4. Interpretasi Berdasarkan Profil Bawaan: PRiADI memberikan interpretasi berdasarkan kombinasi dan tingkat tema-tema kekuatan bawaan yang terungkap melalui analisis sidik jari. Contoh Anda, "meskipun peserta tes dianggap memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan fokus kerja yang tinggi, peserta tes memiliki kecenderungan yang relatif tinggi untuk berkonflik dibandingkan dengan populasi rata-rata," menggambarkan bagaimana PRiADI menyintesis sifat bawaan yang dinilai (seperti "karakter kepemimpinan" atau "Fokus") dengan tema-tema seperti "Relator" atau "Harmoni" (rendah, ditunjukkan dengan titik merah) untuk menunjukkan potensi hasil perilaku atau tantangan (seperti kecenderungan konflik).

Singkatnya, PRiADI Psychological Fingerprints memanfaatkan bahasa dan kerangka konseptual Psikologi Kekuatan (khususnya tema-tema yang dipopulerkan oleh CliftonStrengths) untuk memberikan profil tentang apa yang dinyatakan sebagai kekuatan perilaku bawaan dan potensi individu. Berbeda dengan penilaian laporan diri, PRiADI mengklaim mengidentifikasi kecenderungan ini melalui analisis sidik jari, menyajikannya sebagai aspek dasar kepribadian yang ada sejak lahir. Titik-titik biru, merah, dan abu-abu secara visual merepresentasikan kekuatan kecenderungan bawaan ini, menawarkan perspektif unik tentang bakat alami seseorang dan bagaimana bakat tersebut dapat terwujud dalam interaksi dan gaya kerja mereka, yang pada akhirnya bertujuan untuk memberikan kesadaran diri demi pertumbuhan dan pemahaman pribadi.