Dominansi Otak (Brain Dominance)

Berdasarkan teori Dominasi Otak Ned Herrmann, penilaian Sidik Jari Psikologis PRiADI menggabungkan grafik Dominasi Otak untuk memvisualisasikan gaya pemrosesan kognitif yang disukai seseorang. Konsep ini menekankan mode dan preferensi berpikir alami, alih-alih menunjukkan bahwa salah satu belahan otak lebih unggul. Konsep ini menyoroti area mental atau mode berpikir mana yang cenderung disukai seseorang.

PRiADI menghubungkan Dominasi Otak dengan berbagai karakteristik pribadi:

  • Gaya Berpikir Pilihan: Grafik ini menggambarkan pola dominasi di seluruh fungsi kognitif. Misalnya, grafik ini mungkin menunjukkan preferensi untuk berpikir logis, analitis, dan sekuensial (sering dikaitkan dengan konsep "otak kiri" yang disederhanakan) atau berpikir holistik, intuitif, kreatif, dan spasial (sering dikaitkan dengan konsep "otak kanan"). PRiADI menafsirkan pola-pola ini untuk menggambarkan bagaimana seseorang paling nyaman memproses informasi.
  • Ekspresi yang Mungkin: Gaya berpikir dominan memengaruhi komunikasi. Preferensi untuk pemrosesan logis dapat mengarah pada ekspresi terstruktur, terperinci, dan verbal, sementara preferensi holistik dapat menghasilkan komunikasi yang lebih visual, metaforis, atau gambaran besar. PRiADI membantu memprediksi kecenderungan ini.
  • Gaya Pengambilan Keputusan: Pola dominasi otak berkorelasi dengan pendekatan pengambilan keputusan. Preferensi analitis mungkin lebih menyukai keputusan yang didorong oleh data dan menghindari risiko berdasarkan evaluasi, sementara preferensi intuitif dapat mengarah pada keputusan yang lebih cepat berdasarkan firasat atau pengenalan pola.
  • Interaksi dengan Orang Lain: Gaya berpikir dan komunikasi pilihan memengaruhi interaksi sosial dan profesional. Memahami dominasi otak diri sendiri dan orang lain dapat mengungkap potensi sinergi atau titik-titik gesekan dalam komunikasi dan kolaborasi, sehingga membantu menciptakan dinamika yang lebih baik.
  • Pendekatan Pemecahan Masalah: Grafik ini memprediksi kecenderungan alami seseorang dalam memecahkan masalah. Gaya analitis dapat mengarah pada dekomposisi masalah yang sistematis dan bertahap, sementara gaya holistik mungkin lebih menyukai curah pendapat, solusi non-konvensional, atau melihat keterkaitan.

Intinya, grafik Dominasi Otak dalam PRiADI merupakan representasi visual dari kemungkinan kekuatan dan preferensi kognitif seseorang. Dengan memahami kecenderungan bawaan ini, individu dapat memperoleh kesadaran diri, memanfaatkan kemampuan alami mereka, menyesuaikan pendekatan mereka, dan meningkatkan interaksi serta kinerja dalam kehidupan dan pekerjaan. Grafik ini menyediakan kerangka kerja untuk memahami bagaimana seseorang secara alami terprogram untuk berpikir dan bertindak.